Sabtu, 22 September 2012

Hidup Hanya Tiga Hari

AL YAUMU TSALATSATUN
AL MADI LA YURDA
AL HALI LAA YABQO
AL ISTIQBAL YAM YUDROK

Hari itu ada 3,
-          Kemarin tidak akan kembali
-          Sekarang tidak akan abadi
-          Besok tidak bisa di lihat,

Bagaimana sikap kita menengok hari kemaren,
Tentunya dengan mengevaluasi diri, sudah barang tentu ada kabaikan dan kesalahan yang sudah kita lakukan, apa saja yang kita kerjakan hari kemaren.
Bila ada kesalahan berarti kita sikapi dengan bertaubat.
Bila ada kabaikan berarti kita pertahanankan dan kita tingkatkan.

Bagaimana sikap kita menyikapi hari ini,
Tentunya dengan memanfaatkan kesempatan, hidup hari ini, selama satu hari atau 24 jam akan kita lewati, segera manfaatkan kesempatan hari ini tidak akan datang lagi, agar kita tidak menyesal, menyesal kemudian tidak berguna.
Segera lakukan apa yang wajib, apa yang sunah, apa yang baik, apa yang positif, apa yang bermanfaat, jauhi apa yang haram, apa yang tidak baik, apa yang tidak bermanfaat.
Jangan tunda sampai hari esok, sesuatu yang bisa diselesaikan hari ini.

Bagaimana kita menghadapi hari esok,
Ketabahan hati, kekuatan mental, disertai ketawakalan kepada Allah SWT.
Mungkinkah nafas ini masih ada pada hari esok,
Mungkinkah nyawa ini masih bersemayam dijasad sampai hari esok,
Mungkinkan usia kita masih ada sampai hari esok,
Walaupun demikian rencanakanlah kebaikan sebanyak-banyaknya mudah-mudahan menjadi Niat yang baik.
Tentunya jangan kita lupakan apapun yang akan kerjadi pada hari esok kita tidak tahu, walaupun kita memiliki segudang rencana dan program hidup.
La Haula Wala Quwata Illa Billah
Tiada daya dan kekuatan kecuali atas izin-Nya.

Jadikan hidup yang hanya 3 hari ini,
Kemarin penuh dengan kenangan
Hari ini penuh dengan kesempatan,
Hari esok penuh dengan harapan.

Kemarin kita sikapi dengan Taubat,
Sekarang kita sikapi dengan Amal,
Besok kita sikapi dengan Do’a dan Harapan.

Wallohu a’lam

11 komentar:

  1. Astaghfirullahal 'azhiim.... Kyai, ya Allah... Kyai! Kalau benar itu adalah Anda!

    BalasHapus
  2. Naudzubillah...USTAD..klo itu benar..smoga Allah mengampuni dosa dosanya..

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Bertobatlah Pak Kyai....memang roh itu penurut tetapi daging lemah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi dagingnya bapak ini keras kl lg trisom

      Hapus
  5. Astaghfirullah, manusia memang tempatnya salah dan lupa.
    Tp kita masi d beri akal untuk bsa memilih apa yg terbaik bagi kita dunia maupun akhirat.
    Mudah2n pak ustadz khilaf, taubat jangan lupa pak.
    Biarlah orang yg menghujat, mereka tidak akan menghujat kalau tidak ada yg salah.
    Pak ustadz pokok harus lebih baik.
    Allah, Ar Rohman, Ar Rohim.

    BalasHapus
  6. ji sekarang lu dimana kasihan bini lu;pulang gi malu maluin gitu aja takut. cuek aja orang yg koment jelek tu karna ga bisa kaya lu

    BalasHapus
  7. HAHAHA.. DPT GELAR USTAD MESUM.... SEKARANG HIDUP DIA DI DUNIA SEAKAN BERADA DI NERAKA...

    BalasHapus
  8. kalo hidup menurut nabi cabul peranakan anjing bernama muhammad SAW, hidup hanya untuk 3:

    NGENTOT

    NGENTOT

    NGENTOT

    Kemaren, sekarang dan besok, itu hanya untuk NGENTOT.

    itulah sunnah rasul bejat pemerkosa onta bernama muhammad yg menciptakan agama taik anjing bernama: ISLAM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak babi lg ngomong..eh babi yg d salib . Eh yg telajag juga. Ehh

      Hapus
  9. Assalaamu'alaikum....

    Wahai Saudaraku Se Iman Se Agama, Se Bangsa Dan Se Tanah Air....
    Manusia Hidup Tak Ada Yang Sempurna, Karena Sejatinya Kesempurnaan Hanyalah Milik Alloh SWT. Semata. Maka Dari Itu Marilah Kita Berintrospeksi Diri Saja " Ibda Binafsik", Belum Tentu Kita Lebih Baik dari Mereka Yang Dipergunjingkan, Dari Mereka Yang Dicemoohkan, Mungkin Juga Sebaliknya Orang Yang Di Pergunjingkan, Di Cemoohkan Malah Lebih Baik Daripada Yang Menggunjing dan Mencemoohkan.... Mari Kita Semua Secara Pribadi Menutup Aib Mereka Yang Melakukan Salah, Dengan Tidak Membeberkan Aibnya, Dengan Tidak Memperolok-olokannya, Karena Memang Tak Pantas Kita Melakukan Hal Itu, Karena Jika Semua Yang Terjadi Kepada Mereka Terjadi Kepada Kita, Apa Kita Akan Mampu Menerima Gunjingan, Cemoohan Orang Lain ???? Saya Rasa Tidak. Maka Dari Itu Kita Berhenti Mulai Saat Ini Menggunjing, Mencemooh Mereka, Dengan Harapan Alloh Menutupi Aib Kita Pula, Karena Siapa Tahu Aib Yang Kita Miliki Malah Lebih Besar Dan Dahsyat Akibatnya Jika Di Ungkap Orang Dibanding Mereka.... Semoga Alloh Memelihara Kita, Mereka Dan Kaum Muslimin Semua Dari Fitnah Dunia Dan Akhirat... Aamiiiiiin......

    Yuuukkkk..... Kita Serahkan Semuanya Kepada Allooh SWT, Karena Alloh Adalah Hakim Yang Se Adil-adilnya, Yang Mempunyai Tugas Untuk Menghukumi Mereka Ada Aparatur Pemerintah Yang Telah Di Tentukan, Mari Kita Jaga Diri Kita Sebaik Mungkin.......
    Baarokallohulakum Aajmaiiiiin.....
    Maha Benar Alloh Dengan Segala Firman-Nya.
    Wassalaam.....

    BalasHapus